SEARCH PKS post

9/21/2007

Pasar BEDUG

Memasuki bulan Ramadahan, suasana di MONPERA - Monumen Perjuangan Rakyat, yang lokasinya berhadapan dengan masjid Agung Palembang terasa berbeda dengan hari biasa. Kesibukan khas tahunan mewarnai areal yang sehari harinya menjadi tempat rekreasi masyarakat.

Setiap memasuki bulan Ramadhan, kawasan itu di sulap menjadi lokasi untuk menggelar tradisi tahunan yang di kenal dengan nama Pasar Bedug. Sebuah Even yang selalu ditunggu kehadirannya, oleh kebanyakan masyarakat Palembang.
Pasar beduk menjadi tradisi masyarakat Palembang, sejak tahun 1970-an. Awalnya, kegiatan itu, dipusatkan di sekitar Masjid Agung. Namun sejak masjid itu direnovasi 1980-an, pasar beduk menyebar ke beberapa tempat.

Sebelum itu, warga Palembang terbiasa dengan tradisi mengirim makanan, kepada sesama keluarga dan handai taulan. Dalam perkembangannya, tradisi kirim-mengirim makanan makin sulit dilakukan. Ketika itulah, tradisi itu bergeser seiring munculnya pasar beduk, pasar kaget, atau pasar ramadhan tersebut.

Ketua panitia dari Yayasan Tri Cahaya Budaya Sejahtera Fahmi, pada even tahun ini jumlah pedagang di pasar bedug hanya 74 , dari 100 petak yang disiapkan. Meski demikian, pasar beduk tetap semarak dan jumlah pengunjungnya cukup ramai .
Salah seorang pedagang di pasar beduk -Nurhasanah- mengaku, mengkhawatirkan jumlah pembeli akan berkurang, kerena terbatasnya varian barang yang tersedia. Meski demikian, keceriaan Ramadhan tetap terlihat di wajah Hasanah.

Warga Palembang bernama Ita, mengaku diuntungkan dengan keberadaan pasar Bedug. Karena selain bisa dijadikan alternatif menunggu berbuka puasa, kegiatan tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk membeli berbagai macam kebutuhan.
Asisten II pemerintah kota Palembang Afriyadi S.Busri mengaku, pasar bedug, sudah dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan dari berbagai daerah. Untuk itu, segala lapisan masyarakat diharapkan dapat mempertahankan tradisi Ramadhan di pelataran MONPERA.

Bagi masyarakat Palembang, pasar bedug menjadi tempat belanja yang nyaman. Dengan hanya mengunjungi satu tempat, mereka bisa menemukan berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk makanan khas puasa yang jarang ditemukan pada hari-hari biasa.

Didin Wahidin - SmartFM Network

0 comments:

Copyrights @ 2006 Perkumpulan Karyawan SmartFM - Jakarta, Indonesia
http://crew-smartfm.blogspot.com

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP