SEARCH PKS post

3/01/2009

Temporary non active

Teman-teman,

Berhubung sampai saat ini, masih dalam proses pergantian pengurus,
WeBlog ini sementara tidak aktif.

Terima kasih,
Salam

Read More......

2/28/2009



Read More......

2/12/2009

Catatan Hari Pers Nasional

Wartawan Perjuangan yang Murni dalam Lima Tahun

PEMBACA koran naik drastis di Amerika Serikat, tapi pembeli koran turun drastis. Demikian juga ''pemirsa laptop'' naik drastis dan pemirsa tv turun drastis. Untuk kali pertama dalam sejarah media, pelantikan Barack Obama sebagai presiden ke-44 AS pada 21 Januari lalu lebih banyak ditonton lewat laptop daripada lewat pesawat televisi.

Naiknya pembaca koran lewat internet dan meningkatnya pemirsa laptop untuk peristiwa besar telah menyusutkan pendapatan iklan kedua jenis media itu. Belum ada usul bagaimana mengatasi ancaman terhadap televisi itu, tapi mulai ada wacana agar perusahaan koran yang mengalami kesulitan keuangan akibat krisis global ini juga di-bailout oleh pemerintah AS. Apalagi, di AS amat terkenal kredo ''lebih baik tidak ada pemerintah daripada tidak ada koran". Kalau perusahaan mobil saja di-bailout, mengapa pilar demokrasi ini tidak.

Perkembangan lain, TV lokal di AS kini mulai bisa mengalahkan jaringan nasional -khususnya untuk tv berita. Ini karena berita yang nasional-nasional akan menjadi garapan empuk jaringan internet yang dengan lebih mudah ditonton di laptop. Sedangkan naiknya pembaca koran secara elektronik menimbulkan kesulitan besar: pembaca membayar bukan kepada perusahaan koran, melainkan ke provider internet.

Perusahaan koran belum menemukan cara yang memadai untuk mendapatkan penghasilan dari hasil perubahan cara baca itu. Memang berita koran -terutama dari koran yang reputasinya baik- lebih dipercaya daripada sumber yang bukan dari koran, tapi tetap saja pengguna internet telanjur terbiasa sejak awal dulu bahwa sesuatu yang di internet itu gratis. Padahal, untuk mendapatkan kepercayaan bahwa ''berita koran itu lebih bisa dipercaya" memerlukan biaya. Kelak, kalau semua pembaca koran tidak mau membayar ongkos untuk melahirkan ''berita koran lebih dipercaya" itu? Dari sinilah awalnya mengapa ada wacana bailout untuk surat kabar. Bahkan, sudah ada yang mewacanakan bahwa surat kabar itu kelak dianggap saja sama dengan rumah sakit atau universitas: universitasnya demokrasi dan rumah sakitnya demokrasi. Atau, mungkin mirip rumah sakit yang sekaligus teaching university. Koran bisa seperti RS Tjiptomangunkusumo atau RS dr Sutomo.

Belum ditemukannya bagaimana cara ''membayar" itu antara lain karena selama ini memang tidak pernah dipikirkan. Kalau toh terpikirkan, barulah yang caranya juga tradisional: siapa yang mengakses koran harus berlangganan. Ini tidak efektif karena psikologi isi internet itu gratis. Baru sekarang ini, sekarang ini, bingung. Yakni, setelah terjadi krisis finansial global yang ternyata juga melanda perusahaan surat kabar AS.

Grup surat kabar terkemuka di dunia Chicago Tribune sudah menyatakan bangkrut. Bisa dibayangkan nasib koran yang lebih lemah. The New York Times yang begitu hebat, sedang di ambang jurang yang sama. Utangnya yang hampir jatuh tempo mendekati Rp 40 triliun, sedangkan dana yang siap baru Rp 4 triliun. The New York Times mengalami krisis dana cash yang luar biasa besar.

Mengapa selama ini tidak dipikirkan cara yang ampuh untuk menghubungkan agar pemanfaatan isi koran lewat internet itu bisa menghasilkan pendapatan bagi perusahaan koran? Jawabnya jelas: perusahaan koran sudah seperti perusahaan pada umumnya: "mabuk" pasar modal.

Perusahaan koran berlomba mengumumkan semakin tingginya angka hit terhadap koran mereka. Kian banyak orang mengklik kian bangga -meski itu mencerminkan semakin dijauhinya koran edisi cetak mereka. Dengan menggalakkan edisi on line, perusahaan koran itu sebenarnya sudah mendorong agar pembaca meninggalkan edisi cetak. Bertahun-tahun dorongan itu dilakukan dan hasilnya sangat ''baik": kian banyak orang yang pindah ke on line. Baik menurut ukuran ekonomi saat itu.

Dengan tingginya angka hit sebuah koran, performance mereka di pasar modal semakin baik. Harga sahamnya pun naik drastis. Kenaikan harga saham setiap tahun inilah yang dikejar. Mengejar kenaikan harga saham melalui peningkatan hit di on line lebih mudah daripada memperbesar sirkulasi surat kabar. Usaha memperbesar sirkulasi koran secara tradisional sangatlah sulit: pelaksananya bukan hanya harus pintar, tapi juga harus bekerja keras. Termasuk bekerja keras mengeluarkan keringat di pasar sejak pukul 03.00. Dari segi pemasaran, perusahaan koran tidak ada bedanya dengan tukang sayur: sudah harus ada di pasar sejak sebelum subuh. Sedangkan meningkatkan ''sirkulasi" koran lewat on line meski juga harus pintar, tapi lebih mudah: bisa dikerjakan di ruang AC dengan tidak harus bercucuran keringat. Kalau bisa meningkatkan harga saham dengan cara mudah, mengapa harus melakukannya dengan cara susah payah? Toh, sistem ekonomi pasar di AS saat itu memungkinkan berkembangnya ekonomi yang tidak perlu riil seperti itu dengan penuh gairah.

Itulah gairah yang ''memabukkan". Maka, ketika tiba-tiba terjadi krisis keuangan dan hal-hal yang tidak riil tidak bisa lagi dijual, bangunan megah itu ternyata seperti rumah-rumahan dari styrofoam: terbang terbawa angin ribut. Ketahuanlah bahwa jumlah pembaca koran yang naik terus itu sebenarnya diikuti dengan turunnya oplah. Iklan pun merosot drastis. Pengguna on line sudah telanjur dibiasakan tidak membayar. Harga saham koran seperti New York Time terjun bebas: kini sudah mendekati kategori junk bond.

Di Indonesia belum ada koran raksasa yang mengalami kesulitan -karena selama ini mereka itu sebenarnya memang belum pernah benar-benar jadi raksasa. Belum ada koran raksasa yang terjun ke pasar modal. Baru ada tiga koran yang masuk bursa: TEMPO, Republika dan -melalui induk perusahaannya- Seputar Indonesia. Performa harga saham dua koran pertama tidak pernah tinggi -dan karena itu tidak bisa anjlok.

Sedangkan performa koran ketiga sulit dinilai karena yang masuk bursa bukan koran itu sendiri, melainkan induknya.

Boleh dikata, belum ada perusahaan koran di Indonesia yang "mabuk" pasar modal. Sudah ada memang yang baru ingin mau ''mabuk", tapi sudah keburu ada krisis: Jawa Pos. Jawa Pos sudah lama mempersiapkan diri masuk pasar modal, tapi selalu ditunda karena ragu-ragu akibat baik-buruknya.

Koran di Indonesia juga masih punya waktu kira-kira lima tahun untuk menghadapi ancaman on line itu. Mengapa lima tahun? Jawabnya ini: akhir tahun depan pembangunan Palapa Ring tahap pertama selesai. Yakni, penanaman jaringan fiber optic sejauh 3.000 km di banyak kota di Indonesia. Dengan jaringan fiber optic yang demikian luas, koridor untuk on line sangat leluasa. Akses internet akan mengalami percepatan yang menggila. Apalagi, kalau Palapa Ring sudah terbangun sempurna lima tahun lagi. "Jalan tol" di bawah tanah itu akan jauh meninggalkan kelancaran jalan tol yang di atas tanah.

Lima tahun ke depan ini adalah tahap yang amat menentukan bagi koran di Indonesia. Maju atau mati. Karena itu, Hari Pers Nasional yang diperingati hari ini menyisakan pertanyaan besar: bagaimana wartawan bisa tetap hidup bersama korannya. Wartawan akan terus hidup, tapi akankah dia kerja gratisan untuk pembacanya di on line? Jangan-jangan itulah saatnya yang disebut era wartawan perjuangan, yakni wartawan yang berjuang menegakkan keadilan, kebenaran dan demokrasi, membela yang tertindas, membongkar kejahatan termasuk korupsi, dan melakukan kontrol sosial yang kuat -tanpa jelas siapa yang harus memberi gaji setiap bulan. Kalau itu terjadi, itulah baru yang disebut "wartawan perjuangan" yang murni.


Oleh : Dahlan Iskan

*) Selain sebagai Chairman Jawa Pos Group, Dahlan Iskan adalah ketua umum SPS Pusat (Serikat Penerbit Surat Kabar). Catatan ini menyambut Hari Pers Nasional 2009 yang diperingati hari ini.

Sumber:Jawa Pos

Jaringan BLoGGER

Read More......

2/08/2009

Program Malam Smart FM

Mulai bulan Pebruari ini, suasana malam Smart Listener akan lebih semarak dengan sajian musik-musik terseleksi.
Ada musik Indonesia, Country, Jazz, Adult Contemporary, Soul, R&B dll.

Semuanya dikemas dalam obrolan santai dengan berbagai topik terpilih.
Live Interaktif..........

So.... Stay tune di
95,9 Smart FM Jakarta

Senin sampai Jum'at
Pk.21-23 wib


Jaringan BLoGGER

Read More......

2/06/2009

Layanan Internet di Indonesia Terburuk

Layanan internet (broadband) di Indonesia adalah salah satu yang terburuk di dunia, bahkan di Asia. Tingginya tarif internet belumlah sebanding dengan layanan, yaitu kecepatan akses data yang memuaskan.

Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Riset Sharing Vision Dimitri Mahayana di Bandung, Minggu (1/2).

"Tarif internet di Indonesia itu 300 kali lebih mahal daripada di Jepang. Di sana, tarif layanan termurah dilepas di 0,13 per megabit/detik dollar AS. Di tempat kita, yang paling murah Fastnet, ada di 15 per megabit/detik dollar AS," tutur dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung ini mengutip data dari riset Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Rata-rata di Indonesia, tarif layanan internet adalah 50 dollar (Rp 550.000 per megabit/detik). Yang jadi masalah, kecepatan akses rata-rata di Indonesia 256 kilobit per detik. Sementara kecepatan akses di Jepang mencapai 93. 693 kilobit/detik. Maka, dari hasil survei Sharing Vision, kondisi ini mengakibatkan tingkat kepuasan dan ketertarikan berlangganan internet menurun. Dari 84 persen menjadi 66 persen pada tahun berikutnya.

"Kalau lambat dan mahal seperti ini ya repot. Ibaratnya dengan negara lain, kita naik sepeda mereka naik Rolls-Royce. Padahal, banyak hal dan ilmu yang bisa kita dapat dari internet," tuturnya.

Minimnya konten dalam negeri dan lemahnya infrastruktur, yaitu jaringan backbone di Indonesia adalah beberapa penyebab buruknya layanan internet di negara kita.

JON

Kompas.com

Jaringan BLoGGER

Read More......

2/02/2009

Berita Kelahiran

Segenap Crew Smart FM Network menyampaikan :
SELAMAT ATAS KELAHIRAN PUTRI PERTAMA DARI,

ARIEL NOVIANDRI - (Crew Smart FM Semarang)

pada tgl 2 Pebruari 2009

Selamat Berbahagia yaa....

Jaringan BLoGGER

Read More......

1/15/2009

UNESCO Segera Tetapkan Batik Indonesia sebagai Warisan Dunia

YOGYAKARTA--MI: Organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO, akan menetapkan batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia nonkebendaan pada Mei 2009 setelah diusulkan pemerintah Indonesia.

Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) Indroyono Soesilo usai peresmian purna pugar rehabilitasi Candi Nandi Pascagempa di Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta, Selasa, mengatakan bangsa Indonesia mengharapkan penetapan batik sebagai warisan budaya dunia dapat segera terealisasi.

"Insya Allah, UNESCO pada Mei 2009 secara resmi akan mengumumkan penetapan batik sebagai warisan budaya dunia nonkebendaan. Karena itu, jika pentetapan tersebut terealisasi maka masyarakat Indonesia patut bersyukur karena karya nenek moyang kita diakui dunia," katannya.

Menurutnya, upaya mengusulkan kepada UNESCO agar batik dijadikan sebagai warisan budaya dunia melalui proses panjang dan rumit karena harus memenuhi persyaratan dari badan dunia tersebut, di antaranya menyiapkan naskah akademik tentang batik, memiliki masyarakat pecinta batik dan pemerintah mendukung usulan tersebut.

Jika UNESCO sudah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus bertanggungjawab untuk menjaga pelestarian dan keaslian karya budaya tersebut.

Batik Indonesia yang diusulkan tersebut bukan motifnya melainkan nilai estetikanya yang sampai saat ini masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa.

"Sebagian masyarakat Jawa sampai kini masih mempertahankan tradisi dalam mengenakan kain batik. Misalnya, untuk melayat jenazah harus mengenakan batik dengan motif tertentu, begitu juga untuk mendatangi hajatan perkawinan ada motif batik tersendiri. Hal ini dianggap unik oleh negara barat dan mereka justru menghargai itu," katanya.

Ia mengatakan penetapan warisan budaya dunia dari UNESCO tersebut memiliki keuntungan yaitu masyarakat dunia akan mendukung warisan budaya tersebut. Misalnya, saat Candi Prambanan rusak akibat gempa pada Mei 2006, masyarakat dunia langsung ikut terjun dalam upaya merehabilitasi kerusakan bangunan candi itu.

Namun, sebaliknya jika masyarakat tidak bertanggungjawab dan membiarkan kelestarian warisan budaya itu terancam maka dampaknya UNESCO dapat mencabut ketetapan sebagai warisan budaya dunia, katanya.

Ia mengatakan, penetapan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia akan melengkapi tujuh penetapan warisan dunia lain milik Indonesia. Ketujuh warisan dunia yang sudah ditetapkan UNESCO tersebut antara lain Komodo, Hutan Tropis, Situs Purbakala Sangiran, Candi Borobudur dan Prambanan serta Keris.

"Kami berharap akan tetap mengajukan usulan karya monumental milik bangsa Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Untuk mengajukan usulan seperti itu kepada UNESCO memang tugas Menko Kesra," katanya.

Media Indonesia


Jaringan BLoGGER

Read More......

1/07/2009

Indonesian New7Wonders of Nature Nominees for next stage announced

News Release

INDONESIAN REPRESENTATIVES ANNOUNCED IN OFFICIAL New7Wonders of Nature GLOBAL CAMPAIGN

Komodo National Park and the Coral Triangle will represent Indonesia to the world

Zurich/Switzerland, Jan. 7, 2009—The results of the first phase of voting in the Official New7Wonders of Nature campaign were announced today at the New7Wonders Foundation headquarters.

For Indonesia, Komodo National Park (winner of the national qualifiers) and the Coral Triangle (multinational participant shared by Indonesia), have qualified under the rules of participation.

















These magnificent natural sites are amongst the 261 nominees now one step closer to potentially being chosen one of the Official New7Wonders of Nature by the people of the world. Of the original 441 nominees, 180, or more than 40%, were eliminated as the next stage begins.

Tia Viering, Head of Communications for New7Wonders, says “We congratulate the successful qualifying locations from Indonesia and wish them the best of luck in the second phase of voting. We also at this time highlight the strong and enthusiastic participation of the other national nominees that are not proceeding—many have already benefited from a significant increase in worldwide awareness, which in itself is a recognized important benefit for all involved in the New7Wonders campaigns.”

Voting in the second phase continues until July 7, 2009, to select the Top 77 - the pool from which the 21 Official Finalists are chosen. The qualified 261 national and multinational nominees from the 222 participating countries feature iconic locations such as the Grand Canyon, Loch Ness, Mount Fuji and the Black Forest, alongside the Amazon, the Danube, the Dead Sea, the Great Barrier Reef, Iguazu Falls, the Kalahari Desert, Mont Blanc, and Niagara Falls.

As in the original successful campaign that chose the Official New 7 Wonders of the World thanks to more than 100 million votes, the N7W Panel of Experts will select the 21 Finalists from the top 77 - these will be announced on July 21. At that time the third and final phase of voting will begin, and the people of the world will then have approximately 2 years to vote amongst the 21 Finalists for the Official New7Wonders of Nature, to be revealed in 2011.
More than 1 billion votes are forecast.

Vote now at www.new7wonders.com

The Indonesian national nominees that did not qualify through from the first phase are:
Lake Toba, Krakatau, Volcanic Islands, Mount Bromo, Lake Sentani

Jaringan BLoGGER

Read More......

1/06/2009

Berita Kelahiran

Segenap Crew & Pengurus menyampaikan :
SELAMAT ATAS KELAHIRAN PUTRA KE-2 DARI,

OKTA - (Crew Smart FM Jakarta)

pada tgl 5 Januari 2009

Selamat Berbahagia yaa....

Read More......

1/05/2009

Hukum Berpikir Positif

Pygmalion Effect ?

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."

* Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.

Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul.
Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,

* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain.
Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.

Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu.
Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik.
Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain.
Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat.
Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion,
begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive
people only........ ....how nice!!!!

cheers,

Marietta

Jaringan BLoGGER

Read More......
Copyrights @ 2006 Perkumpulan Karyawan SmartFM - Jakarta, Indonesia
http://crew-smartfm.blogspot.com

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP