SEARCH PKS post

1/15/2007

Hukum-hukum Alam

Segala sesuatu tercipta untuk bekerja berdasarkan fungsi- fungsi tertentu. Semuanya bergerak berdasarkan aturan atau hukum- hukum tertentu. Anda tidak dapat membalikkan pasang surut air laut atau arah dari gerakan alam semesta. Justru kita harus menyesuaikan diri dan mengikuti hukum atau aturan tersebut. Berikut ada beberapa hukum alam yang perlu kita ketahui dan kita pelajari agar kita dapat terus bertahan dalam hidup ini.

1. Hukum Keseimbangan (The Law of Balance)
Salah satu prinsip dasar kehidupan adalah keseimbangan. Keseimbangan berfungsi seperti pilar bangunan. Jika pilar tegak dan kokoh, maka seluruh bangunan dapat berdiri dengan kokoh, sebaliknya jika pilar runtuh, maka seluruh bangunan juga akan runtuh. Oleh karena itu, alam senantiasa berada dalam keseimbangan dan berada dalam situasi terbaik dalam suasana keseimbangan. Terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat merusak seluruh sistem. Demikian halnya dengan tubuh atau hidup kita. Kekurangan vitamin akan menyebabkan komplikasi kesehatan. Terlalu banyak vitamin justru dapat merusak kesehatan seperti rambut rontok, pandangan yang kabur, dan sakit kepala.
Contoh lain adalah tubuh kita memerlukan zat besi untuk membentuk sel- sel darah merah, tetapi kebanyakan zat besi dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh kita.

Keseimbangan adalah hukum alam yang tidak bisa kita hindari. Oleh karenanya penting sekali bagi kita untuk menciptakan keseimbangan yang optimum. Antara kerja dengan istirahat atau relaks. Antara urusan kantor dengan keharmonisan rumah tangga, antara pujian dan teguran/kritik pada bawahan, dan sebagainya. Pujian bagi diri sendiri amat kita perlukan untuk memelihara rasa percaya diri, optimistik dan motivasi. Tetapi terlalu banyak memuji diri akan menyebabkan kesombongan dan lupa diri. Teguran untuk diri sendiri atau penyangkalan diri kita perlukan dalam rangka membentuk rasa rendah hati dan mau belajar. Tetapi senantiasa menyalahkan diri sendiri dapat berakibat rasa rendah diri (minder) dan sikap pesimis yang berlebihan yang menghambat kita mencapai hal-hal terbaik dalam hidup ini. Jadi dalam hidup kita perlu senantiasa menjaga keseimbangan.

2. Hukum Pertumbuhan (The Law of Growth)
Alam senantiasa bertumbuh dan berkembang mengikuti hukum pertumbuhan. Dalam dirinya alam memiliki energi untuk senantiasa bertumbuh. Benih yang sepertinya benda mati, jika ditanam di dalam tanah dapat tumbuh menjadi tunas dan berkembang menjadi pohon yang besar dan rindang serta menghasilkan buah yang berguna bagi kehidupan
selanjutnya. Tetapi semuanya itu memerlukan proses, karena pertumbuhan tidak dapat dipercepat atau diperlambat. Seorang petani tidak bisa memaksakan benih yang dia tanam kemarin dapat segera tumbuh keesokan harinya. Meskipun dia dapat mempercepat dengan memberi pupuk dan input lain, namun tetap dia harus menunggu benih tersebut menjadi tunas dan menjadi pohon. Demikian sebaliknya dia tidak dapat menghentikan pertumbuhan tunas, ketika misalnya dia ada keperluan lain sehingga tidak bisa berada di ladangnya untuk beberapa waktu lamanya.

Intinya adalah pertumbuhan memerlukan waktu dan upaya. Jika kita ingin misalnya dapat bermain golf, maka kita harus melalui proses belajar dan latihan terus menerus agar kita dapat menguasai cara bagaimana memukul bola golf dengan baik. Demikian pula jika kita ingin memiliki relasi atau hubungan yang harmonis, kita memerlukan waktu untuk membina hubungan tersebut. Jika dikatakan bahwa perubahan andalah tanda pertumbuhan, maka agar kita dapat berubah maka kita harus bertumbuh melalui proses belajar yang kita lakukan seumur hidup.

3. Hukum Istirahat (The Law of Rest)
Istirahat adalah hal yang sangat penting untuk mempersiapkan diri kita bertumbuh. Tubuh kita memerlukan istirahat untuk meremajakan atau mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak. Kita perlu beristirahat untuk mengembalikan vitalitas dan kebugaran tubuh. Sebuah lahan pertanian memerlukan waktu untuk di"bera"kan atau didiamkan saja tanpa diolah dan ditanami setelah panen agar memberi kesempatan kepada tanah untuk mengembalikan kesuburannya. Seorang yang bekerja terus menerus akan berada dalam kondisi stres yang pada gilirannya dapat menurunkan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Demikian pula halnya dengan pikiran kita, jika kita senantiasa berpikir logis dan rasional atau senantiasa berada dalam keadaan beta (gelombang energi otak yang tinggi) maka kita tidak bisa mencapai potensi terbaik kita. Karena pembelajaran, kreatifitas, intuisi, penyembuhan alami terjadi pada kondisi gelombang otak yang rendah (kondisi relaksasi sampai kondisi tertidur lelap). Oleh karenanya kita perlu melakukan upaya menurunkan frekuensi gelombang otak kita dengan melakukan relaksasi, meditasi (dalam bentuk sembahyang, doa, dzikir, penyembahan dan sebagainya), agar kita dapat memanfaatkan potensi pikiran bawah sadar kita dengan optimal.

Hukum istirahat adalah keharusan bagi kita untuk bertumbuh dan memelihara keseimbangan hidup. Hukum-hukum ini menyatakan agar kita bertumbuh kita perlu berisitirahat untuk memelihara keseimbangan.
Jadi ketiga hukum ini sangat berkaitan erat satu sama lainnya.

4. Hukum Atropi (The Law of Atrophy)
Hukum Atropi merupakan kebalikan dari hukum istirahat. Hukum ini berbunyi bahwa segala sesuatu akan mengalami degenerasi atau kerusakan jika dibiarkan tidak digunakan atau tidak digerakkan untuk waktu yang lama. Contohnya mesin mobil yang tidak pernah dipakai atau dipanasi dalam waktu yang cukup lama akan mengalami kerusakan dan tidak dapat lagi dipergunakan. Demikian halnya dengan sel-sel otak yang lama tidak dipakai akan rusak dan mati sehingga semakin lama kapasitasnya semakin berkurang, karena sel otak adalah satu- satunya sel dalam tubuh yang tidak diganti jika mengalami kerusakan atau mati, tetapi sebaliknya tidak akan pernah rusak jika senantiasa digunakan untuk berpikir.

Lebih dari 80 persen manusia kehilangan daya cipta dan daya imaginasinya pada saat mereka menjadi dewasa karena mereka tidak pernah menggunakan otak kanan (otak kreatifnya) dan lebih banyak menggunakan otak kiri (otak logika). Artinya hukum Atropi menyadarkan kita untuk secara seimbang (hukum keseimbangan) untuk menggunakan otak kiri dan otak kanan.

5. Hukum Newton Pertama: Tentang Gerak
Bagi sebagian besar orang, memulai atau mengawali segala sesuatu nampaknya sangat sulit, padahal justru menghentikannya yang lebih sulit. Hukum ini ditemukan oleh Sir Isaac Newton pada abad ke 18 yang mengatakan bahwa benda yang diam akan tetap diam kecuali ada gaya untuk menggerakkannya. Tetapi benda yang telah bergerak tidak dapat dihentikan kecuali oleh gaya yang lebih besar dengan arah yang berlawanan. Sebagai contoh memulai menulis kalimat atau paragraf pertama dari suatu artikel adalah suatu hal yang sulit, tetapi ketika sudah mulai, maka proses itu akan mengalir dengan mudah sampai artikel tersebut selesai.

Hal ini berkaitan erat dengan disiplin diri untuk melakukan sesuatu. Gaya yang paling kuat yang dapat kita gunakan untuk melakukan sesuatu adalah motivasi diri. Ada tiga jenis motivasi yang dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu, yaitu pertama adalah motivasi karena ketakutan (fear motivation). Misalnya seorang bekerja dengan motivasi agar tidak kehilangan pekerjaan yang berarti kehilangan pendapatan dan status sosial. Motivasi jenis ini tidak cukup kuat untuk menggerakkan seseorang mencapai hal terbaik dari pekerjaannya.
Motivasi kedua adalah motivasi yang didasarkan pada keinginan untuk mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini lebih besar dorongannya dibandingkan motivasi ketakutan. Orang bekerja karena ingin memiliki kehidupan yang lebih baik: rumah yang bagus, mobil, jalan-jalan ke luar negeri, kebebasan finansial, dan sebagainya.
Sedangkan motivasi yang terbesar adalah motivasi yang berdasarkan kasih (love motivation). Segala aktifitas kehidupannya didasarkan pada motivasi untuk mengasihi orang lain. Dia bekerja karena ingin memberi makna bagi kehidupan. Inilah merupakan motivasi yang tidak akan dapat ditahan oleh berbagai tantangan dan kesulitan hidup.
Orang seperti ini telah menemukan misi hidupnya dan alasan bagi setiap tindakan yang dilakukannya.

6. Hukum Sebab-Akibat
Hukum ini disebut juga Hukum Newton Ketiga. Segala sesuatu terjadi akibat dari suatu kejadian atau tindakan sebelumnya. Apa yang anda tabur, itulah yang akan anda tuai. Jika anda menabur kebaikan, maka anda akan menuai kebaikan. Jika anda menabur kasih anda akan menuai kasih. Jika anda ingin hubungan yang indah dengan pasangan anda atau dengan sesama anda, maka tidak ada cara lain kecuali memberikan kasih dan rasa memaafkan (love and forgiveness).

7. Hukum Efek Kumulatif
Hukum ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalnya kita ingin memecah batu yang cukup besar. Kita mulai memukul batu tersebut dengan palu. Pada pukulan yang pertama tidak terjadi apa-apa, demikian selanjutnya sampai pukulan ke seratus batu tersebut pecah. Hal ini bukan berarti pukulan yang terakhir yang memecahkan batu, tetapi akibat dari serangkaian pukulan sebelumnya. Hukum Efek Kumulatif dapat didefinisikan sebagai penjumlahan total dari sejumlah efek atau dampak yang timbul akibat serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi atau yang dilakukan oleh suatu obyek. Kata kuncinya disini adalah kegigihan.

Jadi pada akhir tulisan ini saya ingin mengajak kita semua untuk merenung dan belajar dari HIKMAT yang ada di alam dan lingkungan sekeliling kita. Saya ingat dengan cerita tentang Nabi atau Raja Sulaiman yang meminta hikmat dan kebijaksanaan kepada Tuhan, tetapi justru mendapatkan juga kekayaan dan kejayaan serta panjang umur.
Jika kita senantiasa mengejar hikmat (artinya senantiasa belajar) maka kesuksesan dan kebahagiaan akan menyertai hidup kita. Alam telah menyediakan banyak hal untuk kita pelajari dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dari diri kita sendiri, karena dengan mengenali dan mengelola diri sendiri, kita dapat mengelola alam semesta dan seluruh realitas kehidupan di sekeliling kita.

Boby Galih

sebelumnya : Belajar Dari Alam

1 comments:

Anonymous 19 February, 2008 00:53  

7 Hukum Alam Yang Berlaku Tetap:

1. Hukum Vibrasi
"segala sesuatu di alam semesta memancarkan vibrasi, tidak ada yg beristirahat"

2. Hukum Reciprocity
"segala sesuatu di alam semesta saling berbalas (tanya-jawab, masak-makan, bicara-dengar, dsb)

3. Hukum Polaritas (berpasangan)
"segala sesuatu di alam semesta saling berpasangan (siang-malam, panas-dingin, dsb)

4. Hukum Sebab Akibat
"siapa menabur benih maka ia menuai hasil"

5. Hukum Relativitas
"segala sesuatu di alam semesta saling terhubung (universal-hub)"

6. Hukum Proses/Pertumbuhan
"segala sesuatu di alam semesta berproses, bertumbuh"

7. Hukum Perpindahan
"segala sesuatu di alam semesta dapat berubah, berpindah, baik secara fisik maupun psikis"

Silahkan direnungkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari.

Salam,

Muhammad Isman
the inspirator
0818 0956 2110
022 - 92442274
http://muhammadisman.blogspot.com
muhammadisman@yahoo.com

Copyrights @ 2006 Perkumpulan Karyawan SmartFM - Jakarta, Indonesia
http://crew-smartfm.blogspot.com

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP