Parcel Yang terus Diminati
SmartFM Semarang
Suara bising gergaji listrik, memecah keheningan di sebuah kawasan bagian timur Kota Semarang. Kotoran dari kayu pun, beterbangan dari sejumlah rumah yang ada di kawasan itu.
Kesibukan seperti itu, selalu terjadi setiap memasuki bulan Ramadhan, di RT 1 dan 3, Lamper Mijen Utara Semarang Selatan. Rumah-rumah yang kesehariannya lengang , berubah dengan berbagai kesibukan mebuat keranjang Parcel . Laki-laki dan perempuan di kampung Lamper Mijen, bahu-membahu mengerjakan keranjang pesanan dari pengusaha besar di wilayah itu.
Catur Riyanto merupakan perajin di Lamper Mijen Tengah , yang memproduksi krancang parcel dalam 9 medel. Model-model itu meliputi, bentuk Trijumbo, prisma, maskot, dan sudut kecil. Setiap keranjangnya, dijual dengan harga antara 7.500 rupiah hingga 25.000 rupiah. Catur, selalu mengedepankan kualitas produk, guna menjaga kepercayaan pelanggan. Atas upayanya itu, sejumlah Supermarket besar di Semarang, telah menjadi langganan tetap setiap tahun.
Tahun ini, para pengusaha keranjang Parcel, mengalami kesulitan memenuhi pesanan . Mereka terbentur dengan harga bahan baku kayu, yang naik hingga 70 persen. Pada tahun lalu, satu rit limbah kayu figura hanya seharga 1 juta 500 ribu rupiah, kini menjadi 1 juta 750 ribu rupiah. Setiap Rit Kayu yang di peroleh dari sebuah perusahaan pigura di daerah Tambak Aji Semarang, dapat digunakan untuk membuat sekitar 1.000 keranjang parcel .
Perajin keranjang Parcel di pasar Kobong Semarang Mashadi, selain memanfaatkan kayu, juga menggunakan rotan sebagai bahan baku. Dengan pemanfaatan bahan baku itu , selain menekan biaya oprasional juga dapat menurunkan harga produknya. Setiap keranjang yang terbuat dari rotan, di jualnya dengan harga 3.500 hungga 30.000 rupiah .
Pelanggan Keranjang Parcel Mashadi, umumnya berasal dari kalangan rumah tangga baik di semarang maupun sejumlah kota lain. Mashadi menjelaskan, banyaknya pesanan dari luar kota saat menjelang lebaran, dikarenakan perajin keranjang parcel hanya berasal dari pasar Kobong Semarang.
Bisnis musiman itu, sebenarnya cukup menjanjikan keutungan bagi produsennya. Selain itu, bidang pekerjaan yang membutuhkan kreatifitas tersebut, juga mampu menyedot sejumlah tenaga kerja meski hanya sesaat .
Editor:
M. Didin Wahidin - SmartFM Network
Kesibukan seperti itu, selalu terjadi setiap memasuki bulan Ramadhan, di RT 1 dan 3, Lamper Mijen Utara Semarang Selatan. Rumah-rumah yang kesehariannya lengang , berubah dengan berbagai kesibukan mebuat keranjang Parcel . Laki-laki dan perempuan di kampung Lamper Mijen, bahu-membahu mengerjakan keranjang pesanan dari pengusaha besar di wilayah itu.
Catur Riyanto merupakan perajin di Lamper Mijen Tengah , yang memproduksi krancang parcel dalam 9 medel. Model-model itu meliputi, bentuk Trijumbo, prisma, maskot, dan sudut kecil. Setiap keranjangnya, dijual dengan harga antara 7.500 rupiah hingga 25.000 rupiah. Catur, selalu mengedepankan kualitas produk, guna menjaga kepercayaan pelanggan. Atas upayanya itu, sejumlah Supermarket besar di Semarang, telah menjadi langganan tetap setiap tahun.
Tahun ini, para pengusaha keranjang Parcel, mengalami kesulitan memenuhi pesanan . Mereka terbentur dengan harga bahan baku kayu, yang naik hingga 70 persen. Pada tahun lalu, satu rit limbah kayu figura hanya seharga 1 juta 500 ribu rupiah, kini menjadi 1 juta 750 ribu rupiah. Setiap Rit Kayu yang di peroleh dari sebuah perusahaan pigura di daerah Tambak Aji Semarang, dapat digunakan untuk membuat sekitar 1.000 keranjang parcel .
Perajin keranjang Parcel di pasar Kobong Semarang Mashadi, selain memanfaatkan kayu, juga menggunakan rotan sebagai bahan baku. Dengan pemanfaatan bahan baku itu , selain menekan biaya oprasional juga dapat menurunkan harga produknya. Setiap keranjang yang terbuat dari rotan, di jualnya dengan harga 3.500 hungga 30.000 rupiah .
Pelanggan Keranjang Parcel Mashadi, umumnya berasal dari kalangan rumah tangga baik di semarang maupun sejumlah kota lain. Mashadi menjelaskan, banyaknya pesanan dari luar kota saat menjelang lebaran, dikarenakan perajin keranjang parcel hanya berasal dari pasar Kobong Semarang.
Bisnis musiman itu, sebenarnya cukup menjanjikan keutungan bagi produsennya. Selain itu, bidang pekerjaan yang membutuhkan kreatifitas tersebut, juga mampu menyedot sejumlah tenaga kerja meski hanya sesaat .
Editor:
M. Didin Wahidin - SmartFM Network
0 comments:
Post a Comment