Presiden: Kekerasan Itu Mencoreng Negara
Kompas.com
JAKARTA, SENIN- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar para pelaku kekerasan yang memicu keributan pada acara peringatan hari lahir Pancasila di Silang Monas pada Minggu 1 Juni 2008, ditindak tegas. Dalam pernyataannya kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6) siang ini, Presiden juga meminta kepolisian meningkatkan kinerjanya.
"Berkaitan dengan insiden kekerasan kemarin, saya minta hukum ditegakkan. Pelaku-pelakunya diproses secara hukum dan berikan sanksi hukum yang tepat," kata Presiden. Penegakan hukum, lanjutnya. harus dilakukan untuk menunjukkan bahwa negara tidak boleh kalah dengan perilaku kekerasan dan agar tatanan hukum berlaku demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
JAKARTA, SENIN- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar para pelaku kekerasan yang memicu keributan pada acara peringatan hari lahir Pancasila di Silang Monas pada Minggu 1 Juni 2008, ditindak tegas. Dalam pernyataannya kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6) siang ini, Presiden juga meminta kepolisian meningkatkan kinerjanya.
"Berkaitan dengan insiden kekerasan kemarin, saya minta hukum ditegakkan. Pelaku-pelakunya diproses secara hukum dan berikan sanksi hukum yang tepat," kata Presiden. Penegakan hukum, lanjutnya. harus dilakukan untuk menunjukkan bahwa negara tidak boleh kalah dengan perilaku kekerasan dan agar tatanan hukum berlaku demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Presiden dalam pernyataannya juga menyesalkan terjadinya tindak kekerasan dan mengecam keras pelaku tindakan kekerasan tersebut. "Tindakan kekerasan kemarin yang dilakukan oleh organisasi tertentu, orang-orang tertentu, mencoreng nama baik negara kita di negeri sendiri maupun di dunia," kata Presiden tegas. Presiden juga minta agar jangan ada pihak yang mencederai seluruh rakyat Indonesia dengan gerakan dan tindakan kekerasan seperti itu.
Seperti diberitakan, pada peringatan hari lahirnya Pancasila di Silang Monas, Jakarta, yang digelar oleh Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), Minggu (1/6), massa yang menggunakan atribut Front Pembela Islam (FPI) tiba-tiba menyerang dengan alasan AKKBB membela ajaran Ahmadiyah.Sejumlah aktivis AKKBB mengalami luka-luka akibat serangan massa yang membawa bambu dan benda keras lainnya sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Mengingat belakangan ini kegiatan fisik di lapangan semakin meningkat, termasuk aksi-aksi unjuk rasa, Presiden meminta kepada masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban dalam setiap kegiatan yang digelar secara terbuka. "Saya berharap semua pihak yang melakukan kegiatan di lapangan seperti itu tetap tertib, mengendalikan diri dan pemberitahuan kepada pihak kepolisian bisa dilaksanakan secara efektif," tuturnya.
Setiap masalah yang terjadi dalam komponen masyarakat, kata Presiden, harus diselesaikan melalu cara damai bukan dengan mengedepankan kekerasan.
Kepada pihak kepolisian, Presiden minta ditingkatkan kinerjanya agar lebih siap, cepat dan profesional untuk menghadapi dinamika kegiatan yang terkadang memunculkan aksi tiba-tiba seperti tindakan kekerasan seperti yang terjadi pada Minggu 1 Juni 2008. "Kepolisian tetap lakukan pencegahan, tetap tegas dan jangan berikan ruang untuk keluar dari apa yang kita kehendaki," katanya.
Kepolisian, lanjut Presiden, juga harus menghindar dari tindakan berlebihan dalam penegakan hukum untuk menyelesaikan suatu persoalan agar tidak menimbulkan masalah yang baru.
msh
Sumber : Antara
0 comments:
Post a Comment